Perubahan untuk pelayanan yang lebih baik

Semua orang tahu, banyak pelayanan umum dinegeri ini yang membuat kita tidak puas. Dua diantaranya, yang mahasiswa juga sering mengalami adalah memperpanjang SIM dan membayar pajak kendaraan bermotor (SKPD).

Setahun yang lampau, tepat saya harus memperpanjang SIM C . Karena proses pembuatan dulu dilakukan di Pekanbaru, terpaksa saya harus menempuh perjalanan Bandung-Pekanbaru untuk melakukannya. Beruntung, masa habis pakai SIM C saya jatuh pada bulan-bulan liburan (Januari) sehingga dapat dilakukan sambil pulang ke rumah. Sesuai kebiasaan kita, saya baru memperpanjang SIM ke poltabes tepat 2 hari sebelum saya berangkat ke Bandung (mental deadliner). Hal ini sangat confident saya lakukan sebab yang saya baca disitus kepolisian pelayanan memperpanjang SIM hanya makan waktu 1 hari kerja.

Berbekal pengetahuan itu, saya datang ke poltabes. Mulai melakukan registrasi. Jangan lupa surat2 yang diperlukan, KTP, SIM lama dan surat tanda sehat (yang dikeluarkan oleh yang berwenang). Semuanya berjalan lancar, proses perpanjangan tidak sesulit membuat SIM baru yang harus menempuh ujian tulis (dimana andru gagal) dan ujian praktek (rute 8 kalau untuk SIM C). Hingga untuk pendaftaran foto, saya kaget. DIberikan tiket untuk foto namun diminta untuk datang 1 minggu lagi. What ? Pesawat ke Bandung sudah menunggu dua hari lagi sementara saya harus foto SIM seminggu kemudian. Apakah kalian menyadari hal yang aneh disini ? Ya, apa susahnya sih untuk foto SIM saja, karena waktu itu saya melihat kantor poltabes pun tidak terlalu ramai. Kenapa harus menunggu 1 minggu sih ? Mulai pikiran aneh merasuk “Ini merupakan celah-celah yang ingin dimanfaatkan”. Semacam backdoor yang programmer pasang disuatu tempat agar suatu waktu dia bisa masuk kembali. Alhasil, saya melakukan tindakan yang tidak terpuji, meminta ‘tolong’ agar proses ini dipercepat ,,, ya,, perbuatan yang tidak dapat dibenarkan tapi berhubung urgensi yang tinggi harus difoto hari itu juga saya harus melakukannya. Dan, ya , anehnya, tiket yang harusnya untuk minggu depan itu, saya segera saja dipanggil tak lama kemudian dan di foto, Sepuluh menit kemudian SIM jadi, dua hari kemudian dapat pulang dengan tenang. Proses hampir memakan waktu 3 – 4 jam dengan biaya 1,5- 2 x biasanya.

Hal itu tidak terjadi 3 minggu yang lalu. Kali ini saya pulang untuk memperpanjang SIM A. Saya sudah mendengar perbaikan yang dilakukan poltabes namun belum pernah mencobanya secara langsung. Alih-alih menggunakan SIM keliling (kebetulan hari itu mobilnya rusak) saya langsung mendatangi kantor poltabes. Sekilas tampak ada perubahan yang cukup signifikan. Di tiap loket kini terpampang dengan jelas, “LOKET TIDAK MENERIMA UANG”. Tedapat bagan alir yang lebih jelas, dan petugas informasi yang lebih ramah memberikan informasi. Tulisan besar “JANGAN GUNAKAN CALO” juga ada. Pada saat pembayaran saya melihat perubahan yang sangat baik , dan saya mengacungkan jempol untuk itu. Sekarang kasir langsung ditangani oleh petugas bank, menjauhkan bapak2 polisi dari persentuhan uang. Setelah proses pembayaran, (60ribu untuk memperpanjang) tiket foto diberikan. Selang setengah jam saya dipanggil untuk foto. Tanda tangan dan selesai. Menunggu lagi sekitar setengah jam dan SIM A selesai. Good job, Poltabes. 1 jam at most dan SIM A dapat berada di tangan saya. Tanpa tindakan tidak terpuji, tanpa was-was karena dua hari lagi saya akan pulang. Tanpa kekhawatiran sama sekali.

Begitu juga dengan pembayaran SKPD . Setahun yang lalu, saya pergi ke kantor Samsat untuk membayarkan pajak. Harus jujur, tempatnya dan alir nya cukup semrawut. Dimana-dimana petugas bolak-balik sehingga membuat kita bingung harus kemana sih untuk mengurusnya. Pengurusan SKPD sebenarnya lebih simpel, tidak terlalu banyak proses namun entah mengapa dapat memakan waktu hingga 3-4 jam waktu itu. Belum lagi kata-kata bisikan dari oknum “Mau bayar disini saja ?”, “Mau dibantu ?” dan bisiikan-bisikan lainnya. Berutung saya hari itu punya waktu lebih banyak sehingga mau mengikuti jalur resmi saja. Bahkan ketika saya membayar pajak dan uang saya kebetulan harusnya ada kembalian namun tidak diberikan saya pun diam saja. Itung-itung sedekah lah. Yang penting SKPD selesai.

Hal itu tidak terjadi lagi hari ini. Sesampainya di Samsat, saya pun kaget ternyata ruangannya sudah berpindah tempat, lebih agak ke belakang. Kemudian layout ruangan sudah lebih friendly, tanda loket lebih jelas, alir prosedur lebih teratur dan ada tulisan kembali “TIDAK DIPUNGUT BIAYA DILOKET INI” dan seterusnya.

240320101716

Proses membayar SKPD, memerlukan SKPD asli dan KTP pemilik kendaraan. Pergi ke loket 1, mendaftar, serahkan berkas-berkas. 15 menit kemudian dipanggil untuk membayar lalu menunggu lagi sebentar. 20 Menit kemudian mengambil SKPD yang baru dan urusan selesai. Semua proses pun sekarang menggunakan nomor antrian layaknya di Bank-bank ternama. 45 menit paling lama dan urusan hari ini dapat dilanjutkan. SKPD pun ditangan.  Good job, Samsat. Tidak ada lagi bisikan-bisikan. Pelayanan memuaskan.

Di usianya yang sudah lebih dari 50 tahun , pelayanan di Negeri ini baru mulai melakukan pembenahan dan perbaikan. Jadi kemana aja selama ini ? Bukan begitu kita harus memandangnya. Tapi, hargai perubahan yang sekarang sedang terjadi ini. Kita harus acungi jempol untuk usaha yang sedang dilakukan. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai perbuatan baik. Dan kita jangan skeptis, dan dukung perubahan ini. Ikuti perubahan ini dan nikmati.

Sekarang mengurus SIM dan SKPD hanya butuh 1 jam. Sungguh menyenangkan.