Requirement untuk Windows Phone 8 SDK

Microsoft secara resmi mengumumkan ketersediaan Windows Phone 8 SDK. Who is excited ?

Beberapa catatan penting untuk diketahui mengenai WP8 SDK :

  1. SDK hanya dapat diinstall di Windows 8
  2. SDK membutuhkan Hyper V, yang membutuhkan dukungan Second Level Address Translation (SLAT)
  3. Jika SDK diinstall di komputer yang tidak support Hyper V dan SLAT, maka Windows Phone 8 emulator
  4. Pada WP8 SDK sudah tersedia VS 2012 namun bukan versi penuh.

Cara mudah memeriksa apakah komputer Anda mendukung SLAT dan Hyper V :

  1. Unduh tools Coreinfo dari sini.
  2. Unzip lalu panggil program Coreinfo.exe dengan parameter –v
  3. Akan muncul info spt ini :
    image
    perhatikan row SVM/VMX : jika nilainya * maka support hardware-assisted virtualization
    perhatikan row NP/ EPT : jika nilainya * maka support SLAT
  4. Jika komputer Anda mendapatkan nilai – maka sangat disayangkan Anda harus membeli hardware baru

Tentang Kuda yang Lebih Cepat

Saya tertarik membaca blogpost rekan @deluzion disini. Menurut saya, ada hal yang kurang tepat dalam menginterpretasi kalimat-kalimat yang dikutip baik Henry Ford maupun Steve Jobs. Kita selama ini menganggap bahwa kedua penemu ini tidak pernah mendengarkan atau menggunakan feedback dari customer nya sama sekali. Sehingga,kita jadi tidak perlu bertanya atau mendengarkan feedback dari orang lain, atau dari calon orang pengguna apapun itu hal yang sedang kita buat atau akan kita temukan.

Menurut saya,kejeniusan Jobs atau Henry, adalah menarik kesimpulan, atau menggeneralisasi apa yang sebenarnya pelanggannya inginkan. Dan hal itu yang memang paling penting dimiliki seorang inventor atau ilmuwan : menarik kesimpulan.

Henry Ford : If I had asked people what they wanted, they would have said faster horses.

Jadi anggaplah , Henry akan bertanya kepada pelanggannya dan pelanggannya benar-benar menjawab seperti itu. Orang biasa saja,akan langsung membuat kuda yang lebih cepat. Tapi Henry Ford,seorang inventor jenius,menarik kesimpulan bahwa yang dinginkan bukanlah kuda yang lebih cepat. Tapi apapun itu,,,yang lebih cepat dari moda transportasi yang sekarang. Sudah barang tentu tugas orang-orang seperti Henry-lah yang memberikan solusi dari pertanyaan seperti itu.

Suatu waktu, seorang teman saya @obiisme memberikan nasehat yang menarik. “Kalau mendengarkan pendapat orang lain tentang suatu barang, dengarkan kalimat sebelum kata karena, abaikan kalimat setelah kata karena “. Inti dari nasihat rekan saya, jika seseorang menggunakan atau memiliki pengalaman terhadap sesuatu, hasil atau adjektif yang dihasilkan cenderung benar, tapi alasannya cenderung tidak benar. Misalkan, anda menunjukkan aplikasi buatan Anda ke orng lain dan dia berkomentar , “ Rasanya UI nya kurang nyaman nih, karena nggak ada button di halaman nya “. Perhatikan dengan benar bahwa menurut si pengguna bahwa UI nya kurang nyaman, tapi abaikan alasannya bahwa hal tersebut karena nggak ada button di halamannya. Hal ini cukup praktikal untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Inventor hebat bukan tidak mendengarkan feedback dari customer nya sama sekali. Mereka justru mendengarkan dengan baik, “feedback yang sebenarnya” dari para customer. Mereka justru yang dapat menarik kesimpulan terhadap feedback yang diberikan customernya. Itulah tugas inventor. Melihat hal yang tidak terlihat.

If people said they want faster horses,actually they wanted something that faster than everything exists. Customer thought that they wanted a faster horses, but the Great Inventor like Ford, created car that faster than anything else at that time.

Ikut Hackathon dengan aplikasi Taxify

Kemaren saya baru saja mengikuti suatu kegiatan Hackathon yang diselenggarakan SparxUp. Kegiatan ini sangat menarik bagi saya, @td_manutd , @aqsath dan @azbyluthfan. Kenapa ? Karena kita bisa menganggap kegiatan ini sebagai rekreasi tersendiri. Setiap harinya kami berempat menghadapi pekerjaan membuat aplikasi, baik itu proyek atau produk yang konsep nya itu-itu saja.  Kadangkala, kita butuh pelarian sebentar, 1-2 hari. Kadang kita ingin beberapa waktu meninggalkan sejenak kode-kode yang dihadapi setiap hari dengan membuat kode-kode baru untuk waktu yang sebentar.

Berdasarkan pengalaman pribadi kemaren, ada beberapa hal yang ini saya share  mengenai pengalaman mengikuti hackathon

Before Hackathon

  • Mempersiapkan aplikasi yang ingin dibuat. Kami persiapkan app apa yang ingin dibangun melalui diskusi makan malam intensif 3 jam sebelum hari- H . Rencana tiga jam buyar dengan 2,5 jam dihabiskan untuk makan malam dan cerita-cerita, dan setengah jam untuk membahas aplikasi. Persiapkan aplikasi yang sesuai tema,sesuai API yang dilombakan dan sebagainya.
  • Plan the sprint. Karena waktu yang cukup pendek, sekitar 15 jam, kita harus pilah-pilah fitur yang ingin dijadikan fokus utama pekerjaan. Yang kira-kira tidak masuk skenario demo tapi jadi supporting function bisa di-hardcode terlebih dahulu.
  • Tidur cukup. Hackathon sejatinya memerlukan waktu diluar jam tidur biasa, sehingga perlu persiapan tidur sebelumnya. Sebelum hari H saya sengaja tidur mulai dari jam 11 malam (lebih cepat 4 atau 5 jam dari waktu biasa)
  • Jika sempat,siapkan wireframe. Tim sudah mempersiapkan wireframe sehingga setidaknya antarmuka dan navigation flow aplikasi sudah tinggal implementasi pas hari- H
  • Siapkan modem sendiri . Koneksi internet pada hari-H tidak bisa diprediksi sama sekali.During Hackathon
  • Gunakan communication tools untuk berkomunikasi selama acara. Anda tidak ingin fitur Anda diketahui tim lain, atau ribut selama coding. Orang lain juga butuh ketenangan ketika coding . Kami kemaren menggunakan google docs untuk dokumentasi endpoint API  dan skype untuk instant messaging.
  • Nikmati makanan yang disediakan. Tiga jam sekali istirahat, berdiri dan mencicipi hidangan yang tersedia.
  • Coding,coding  and coding
  • Siapkan spare waktu untuk testing. Anda ingin demo dengan berhasil. Kita waktu itu planning mulai jam 2 pagi untuk testing. Rencana tinggal rencana karena kita baru mulai testing jam 7 pagi.
  • Siapkan presentasi yang cukup. Tidak perlu banyak teks, cukup skrinshot aplikasi dan demo.
  • Siapkan demo yang seru. Untuk mendemokan fitur real-time tracking, @td_manutd dan @aqsath bela-belain di deploy di area Senayan City dan menggunakan motor mengelilingi area Hang Lekir dan kembali ke venue. Alhasil, kita bisa demo dengan live data. Berguna untuk memberikan impresi yang baik bagi juri
  • Jangan lupa networking, kenalan dengan developer lain, penyelenggara, tim support. Anda tidak akan menduga proyek berikutnya akan datang dari mana.After Hackathon
    • Tidur yang cukup. Ingat,kerjaan beneran anda sudah menunggu.

    Berikut beberapa skrinsut dari aplikasi kami.

    1-checkin2-map5-tracking-a

    14

    6

    [UPDATE]

    Alhamdulillah, aplikasi Taxify berhasil memenangkan Hackathon dalam SparxUp yang diumumkan beberapa jam lalu. Taxify berhasil masuk 4 besar, dinobatkan sebagai Hackathon King dan mendapatkan penghargaan dari Evernote sebagai best Evernote app. Lebih jelasnya dapat dibaca di Daily Social , Kompas Tekno dan CHIP Online.

    [sumber : Kompas Tekno ]

    PS : Tim kami , bernama Paris van Java (nama lain untuk kota Bandung) dan berasal dari tiga startup yang berbeda, Aqsath (NoLimit), Azby (Dissee), Puja dan Tito (Radya Labs).