[img source : http://pesstatsdatabase.com/viewtopic.php?f=188&t=7610]
Dulu, ketika Juventus terkena skandal kasus di Seri A, gelar seri A dicabut dan beberapa pemain dengan segera pergi dari klub yang terkena masalah tersebut, saya langsung antipati. Antipati sama para pemain yang “pindah” karena kapal nya nyaris karam, bukannya tinggal dan kembali membawa nya berlayar. Dan yang paling saya musuhi sampai saat ini adalah : Ibrahimovic. Ah, mungkin karena saya tidak mengerti.
Ibra sebelumnya didatangkan dari Ajax, well, dia sudah bermain dengan baik kala itu. Dan di Juventus, dia pun bermain lebih baik lagi, menjadi ujung tombak ,tandem dengan Del Piero. Saat itu Juve memiliki finisher yang juga jago gocek. Karirnya berkembang.
Melihat kebelakang sekarang, semakin dipikir kok rasanya antipati saya sangat terpengaruh dengan fanatisme dengan klub hitam putih ini. Sebenarnya kan tidak ada yang salah. Pilihan untuk tinggal atau pergi sih ya terserah si pemain tersebut. Lagipula, memangnya ada yang peduli kalau dia tinggal di klub tersebut dan karirnya malah terpuruk ? Orang tuanya atau keluarganya sih mungkin. Tapi emang orang lain peduli ? kita peduli ? Anda peduli ?
Mungkin sekarang saya bisa lebih memahami, si Ibra, karena dia tahu orang lain tidak akan peduli ketika dia jatuh, lebih baik dia menyelamatkan dirinya sendiri. Pindah ke klub lain. Dan ternyata, diklub lain pun dia bisa sukses. Dan tetap dikenal dengan striker yang tajam.