Menakar Sukses

WP_000664

Hari Idul Fitri 1433 memang masa yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, bercanda gurau, membagi angpao dan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan maut seperti kapan menikah bagi yg masih single dan kapan punya anak bagi yang sudah menikah tapi belom momongan. Bagi yang anaknya baru satu, kapan si abang punya adek, bagi yang kelas 6SD mau masuk SMP mana dan sebagainya. Keluarga seperti tidak kehabisan pertanyaan.

Hari pertama Idul Fitri,biasanya kita akan ketempat kakak dari ibu saya, yang memiliki 9 bersaudara. Tujuh bersaudara adik beradik tinggal di Pekanbaru dan dua lagi ada di Jakarta. Delapan orang  sudah menikah semuanya, termasuk ibu saya yang anak kedua. Total kakek nenek memiliki enam belas cucu. Dapat dibayangkan rumah kakek akan ramai sekali dengan belasan cucu dan orang tua nya masing-masing.

Satu hal yang saya perhatikan, para tante dan om kami selalu membanggakan para keponakannya. Ada sepupu yang sekolah S3 sampe di Swiss, maka keluarga pun akan senang membahas kesuksesan  S3 tersebut. Ada adik saya yang berhasil masuk tim PON Riau tahun ini, maka keluarga akan senang menyebut kesuksesan tersebut. Ada satu sepupu yang berhasil masuk UI tahun ini lewat jalur SNMPTN maka keluarga akan bahagia senang menyebut kesuksesan tersebut. Ada satu sepupu yang baru melahirkan anak kedua maka keluarga tertawa bahagia bercerita kesuksesan tersebut. Ada yang akan wisuda tahun ini, ada yang sudah punya penghasilan sendiri, ada yang lagi buka usaha,macam-macam. Seru.

Disanalah saya melihat dan menyadari,bahwa ternyata sukses itu relatif. Untuk menakar sukses seseorang tidak bisa dibandingkan satu dan lainnya. Semuanya punya kesuksesannya masing-masing. Sudah ada jalannya masing-masing. Bagi adik saya yang memang penggemar olahraga, sukses baginya mungkin adalah menjadi anggota tim PON propinsi riau, sesuatu yang tidak setiap warga Riau bisa menjadi bagian dari itu. Bagi Abang saya, mungkin sukses baginya adalah ketika band yang sekarang sedang dirintisnya, mengeluarkan album dan berbicara di jagad industri musik Indonesia, tak peduli bisa maen pingpong atau olahraga. Bagi kakak sepepu saya, mungkin sukses baginya adalah ketika memiliki gelar tinggi S3 lulusan universitas luar negeri, tak peduli apakah ia bisa bermain musik atau menggebuk drum. Bagi saya, mungkin arti suksesnya lain lagi.

Sukses itu relatif. Lalu mengapa ada konsensus mengenai bahwa sukses harus diukur dari berapa gaji yang diterima oleh kita saat sudah bekerja, berapa mobil yang sudah bisa dicicil, berapa rumah yang sedang di bangun, atau berapa tinggi gelar sarjana kita ? Kita sudah terbiasa menakar sukses dengan sesuatu yang mudah terlihat, nominal, jumlah. Sementara kepuasan pribadi saat mengenakan seragam jaket kontingen bukan merupakan sesuatu yang semua orang pahami bagaimana kesulitan dan kebanggaan yang diterima atlet tersebut. Bagi saya,ukuran sukses itu seperti rasa makanan. Kita memiliki ukuran cita rasa sendiri. Ukuran sukses itu seperti menonton film. Orang yang satu dan yang lain bisa berbeda pendapat mengenai bagus-tidaknya film,karena itu tergantung selera.

Menakar sukses adalah bagaimana kita melihat apa yang menjadi keinginan dan kebanggaan relatif pada seseorang dan bagaimana pencapaiannnya terhadap nilai yang sudah dipegangnya dan tidak bergantung pada satu ukuran tertentu seperti nominal atau jumlah. Menakar sukses adalah bagaimana kita menghargai bagaimana perjuangan seseorang relatif terhadap tujuan hidupnya. Itu.

#Rockybars, oleh-oleh baru dari Bandung

Saya sudah enam tahun tinggal di Bandung,dan minimal sekali setahun pulang ke Pekanbaru untuk bertemu keluarga. Biasanya ibu Saya meminta membawakan oleh-oleh seperti bolen pisang kartika sari atau brownies amanda. Liburan kali ini,saya membawa yang berbeda, yaitu kue coklat Rockybars Smile

image

Kue coklat rockbars ukurannya seperti ukuran brownies,tapi full of chocolate. Rasanya, pun berbeda dari kue-kue yang pernah saya coba. Ada choco chip,coklat putihnya,marsmallow. Tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit. Saya kebetulan cuma bawa 1 kotak ke rumah, dan dalam 1 hari sudah habis dirumah. Satu kotak lagi saya berikan ke @irrrlanda dan dia sangat suka. Ternyata menurut yang empunya kue,pelanggan mereka lebih banyak perempuan yang senang dan kue cokelat ini. Mungkin karena perempuan pada dasarnya suka cokelat kali ya Smile. Sebelum saya bawa ke Pekanbaru saya jg pernah bawa ke kantor salah satu rekan dan dalam hitungan jam juga segera habis. Tampaknya memang rasa rockybars sudah pas dilidah. Pas juga buat ta’’jil berbuka puasa apalagi teman minum teh.

Mungkin saran bagi Rockybars, adalah supaya menyediakan beberapa kemasan. Untuk kemasan 1 kotak yang sekarang , dengan harga Rp 60.000 bagi mahasiswa seperti saya cukup pricey. Kalau disediakan beberapa opsi,misalnya ada yang ukurannya 1/2 dari yang sekarang, 1/4 dari yang sekarang dengan harga yang lebih terjangkau, mungkin bisa jadi makanan favorit mahasiswa. Tapi jika memang pangsa pasarnya premium, harga tersebut sudah sangat kompetitif.

Bagi yang berminta bisa coba kunjungi web sitenya di http://rockybars.com disana ada cara panduan memesannya Smile.

Person of Interest

Sesuai perkiraan,pulang ke Pekanbaru, jauh dari Bandung dan Jakarta akan membuat aroma liburan menjadi sangat kental sedemikian sehingga,meskipun ada pekerjaan yang menanti,tak juga dikerjakan. So, what will I do ? Watching.

Saat ini saya menonton serial White Collar,Suits dan Leverage. Minggu lalu White Collar dan Leverage tidak muncul sehingga membuat saya mencoba mencari serial lain. Selama di Bandung,sempat berbincang dengan @aqsath, dia mengusulkan Person of Interest.

Serial ini mengisahkan seorang scientist yang bekerja untuk pemerintah USA, membangun sebuah mesin yang membaca seluruh email,websites,video,audio yang lalu lalang dari dan ke wilayah US. Menurut mereka, ada tindak kejahatan yang terencana, artinya jika kita bisa mengumpulkan keping-keping rencana itu dan menginterpretasikan dengan benar maka suatu tindak kejahatan dapat dicegah. Sang scientiest mengajak seorang partner, ex-CIA yang sangat ahli dalam intervensi. Scientist menginterpretasi dan mencari target atau perencana kejahatan, si ex-CIA yang menuntaskkannya dilapangan.

Setiap episode mengisahkan bagaimana sebuah social security number keluar dan mereka berdua harus menduga dan menyelidiki, number ini milik korban atau justru pelaku kejahatan.

Sekarang saya mengerti mengapa @aqsath menyarankan serial ini Smile .

Kelinci

Kaget pas sampai di rumah, ternyata ada penghuni baru, kelinci. Si papah tampak masih dalam tahap adaptasi masa pensiun jadi lagi mencari-cari kegiatan untuk menghabiskan waktu.

Si kelinci nya ada 3 ekor, lucu juga, pada makan kangkung,sambil hidungnya gerak-gerak. Tapi, ada satu ekor , yang kuping nya jatoh, karena udah digigit kucing. Kucing nya ngasal juga ya,suka gigit si kelinci.

Buka Bareng #IF06

Tanggal 5 Agustus 2012 yang lalu, diadakan buka bareng angkatan. Acara diselenggarakan di hall keluarga Nadhira di daerah Cidodol Jakarta Barat. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 30-an orang yang dapat menyempatkan hadir disela-sela kesibukan pasca kuliah.

Dengan tempat yang luas dan makanan yang enak, termasuk siomay legendaris yang dihidangkan di awal, suasana berbuka benar-benar menyenangkan. Bertemu dengan teman-teman yang tidak bisa ditemui setiap hari, karena mungkin sudah bekerja atau memang beda kota domisili. Pastinya banyak kejadian-kejadian seru yang terjadi selama tidak bertatap muka tersebut.

Setelah menyantap makanan, berdebat mengenai 23/11 , bung Camok memprakarsai sesi sharing,dimana setiap anggota yang hadir sekiranya berkenan membagi cerita, apa saja yang dilakukan setelah lulus dari ITB. Menarik sekali mendengarkan cerita teman-teman semua. Ada yang setelah lulus melanjutkan studi S2 nya, kebanyakan di ITB. Ada juga yang lulus, sambil bekerja juga melaksanakan S2, di ITB ataupun di UI. Ada rekan yang melanjutkan S2 di luar negeri,misalnya Belanda. Bagi yang sudah bekerja ceritanya pun macam-macam. Ada yang bekerja di perusahaan oil & gas, di konsultan, di BUMN, di perusahan advertising,di bank, telekomunikasi, manajemen investasi ,, banyak macam-macamnya deh. Ada yang punya pengalaman seru karena berusan dengan birokrasi, dengan bos, dengan kompetitor . Ada yg begitu lulus membuka usaha sendiri, startup di bidang IT. Rame banget.

Sangat menyenangkan masing-masing kami telah memilih jalan hidup dan menjalaninya pilihan tersebut. Apapun itu, saya selalu mendoakan kita semua dapat bersyukur dan sukses dengan definisi sukses kita masing-masing.

IMG_3565IMG_3572IMG_3575

Seperti tweet rekan Seli dibawah ini, bukber #IF06 menang sangat menyenangkan.

 

image