terima kasih, Bali

terima kasih , Bali!
terima kasih , Bali!

Alhamdulillah, jika tidak ada aral melintang maka besok, kerja praktek – atau terjemahan resminya, Industrial Experiences – selesai sudah. Genap 2 bulan, saya dan nadhira , menunaikan kewajiban saya sebagai seorang intern, di Mitrais, sebuah company yang tergolong sangat mapan di dunia software development di Indonesia.

Banyak hal yang saya peroleh, tidak hanya dalam konteks kerja praktek tapi juga dalam konteks liburan. Pada awalnya , ketika Nadira membicarakan rencana untuk KP di suatu perusaahaan di Bali, saya sudah tertarik. Kenapa ? Iya , karena kapan lagi, bisa menikmati Bali dalam kurun waktu yang cukup lama – 2 bulan,red. Terlebih memikirkan transisi dari semester 6 ke semester 7 jika diisi dengan KP yang membosankan , mungkin malas juga. Ada untungnya kerja sambil liburan.

Substansi kerja praktek sendiri, seperti pernah saya bahas dalam postingan terdahulu, adalah pengintegrasian sistem yang sudah ada di mitrais, yaitu aplikasi LM (leave management) – untuk pengelolaan izin – dengan MOPS – server untuk store data-data project pada platform microsoft. Pada dasarnya, yang perlu diperhatikan adalah memodifkasi kode pada LM agar dapat meneruskan data ke MOPS, melalui aplikasi BizTalk, yaitu sebuah middleware system, yang memiliki kemampuan sangat komplit untuk skema Enterprise Integration Application(EIA). Aplikasi BizTalk sangat berbeda dari aplikasi .NET lainnya, karena less coding, much design. Desain dalam arti kata mendesain port,tipe message, variabel,alur eksekusi dan sebagainy. Pada lingkup BizTalk aplikasi disebut sebagai orkestrasi. Mahasiswa kerja praktek hanya terekspos pada tahap insepsi dan elaborasi,mengikuti SDLC lengkap versi RUP. Dan selain masalah subtansi, saya belajar banyak tentang project management yang baik, dimana SDLC terlihat diaplikasikan secara mendalam , terukur dan matang. Tentu hal ini untuk menjaga kualitas software yang dihasilkan. Bagaimana sebaiknya sebuah perusahaan IT memperlakukan karyawannya , membentuk klub2 minat (ada futsal, bulutangkis, fotografi,agilecommunity) yang dibiayai penuh untuk menjaga kerileks-an para pegawai. Pada hari jumat sore, terdapat yang namanya happy hour, dimana para programmer dan karyawan lain dapat berkumpul, bercanda , saling mengenal sambil menikmati sajian kue-kue dan minuman softdrink hingga anker bir.

Substansi kerja praktek , hanya sebagian kecil dari life experience yang bisa didapatkan. Tentu saja ini berkaitan dengan hasil ekplorasi pulau Bali yang dilakukan selama hampir dua bulan penuh. Jika selama ini sudah sering sekali angan-angan untuk berlibur kesana, baru sekarang kesampaian. Tak tanggung-tanggung, segala objek wisata, tempat dan kuliner coba dikunjungi.  Beberapa landmark yang berhasil di datangi adalah pantai segara, kuta, jimbaran, legian, sanur, padang-padang,dreamland,GWK, uluwatu, pantai lovina, singaraja, danau bratan, air terjun gitgit, bedugul,tanah lot, kintamani, danau batur, ubut, double-six, dan pantai seminyak. Kategori wisata atraksi adalah watersport di tanjung benoa,tari kecak di uluwatu,waterbom, kano di sanur, sanur village festival hingga yang terakhir rafting sepanjang 16 km di sungai Telaga Waja yang membuat lutut saya bolong karena terjatuh dan terseret arus kurang lebih selama satu menit. Wisata belanja meliputi, pusat oleh2 bali, kampung nusantara, toko erlangga, krisna,joger, pasar kuta, dan pasar sukawati. Kuliner khas  yang dinikmati adalah bebek bengil ubud,kedai wardani,warung made, warung ni made weti, ayam betutut, seafood jimbaran dan nasi pedas bu andika yang amat terkenal. Belum lagi mengenal budaya Bali, logat nya yang khas dan ketaatan mereka yan g sangat saya kagumi terhadap Tuhannya, sungguh,menyenangkan melihat para pemuda dan pemudi begitu bangga mengenakan pakaian adat, untuk berjalan di sore hari, mengenakan udeng di kepala dan kamen menutupi hingga mata kaki. Suasana eksotis yang mungkin tidak dapat ditemukan di bagian Indonesia manapun.

Tentunya eksplorasi tidak dilakukan sendiri. Sangat kebetulan bisa bergabung bersama teman-teman yang juga KP di Bali, seperti Ical,Andri dan David di BaliCamp, yang tiap weekend selalu turun gunung dan bersama-sama mengeksplor keindahan Bali. Tepan, Camox, Tony yang selalu sibuk dan cukup jarang bertemu untuk berjalan-jalan. Gandi dan Eka, yang menemani di awal-awal masa KP yang gak jelas dengan ketiadaan tempat berteduh dan tidur, bersama-sama juga mengeksplor  Bali dan tak lupa juga Bibur yang hanya beberapa kali bertemu. Aloy dan Harbag, yang datang di medio awal Agustus dan menghabiskan lembar demi lembar untuk perut yang kenyang.  Nyaris juga, iiR menyempatkan diri untuk datang ke Bali, akan tetapi rencana itu buyar karena masalah waktu yang tidak tersedia lagi sehingga harus puas ditemani via jaringan komunikasi dan hati. Dan, tentu saja Nadhira , yang jadi partner KP, yang memberikan kesempatan untuk ber-KP-geje-ria di Bali. Lalu teman partner KP di Mitrais, dua orang yang berasal dari ITS, Grand – anak Riau juga, yang jago fotografi – dan Mario yang orang Surabaya. Di akhir-akhir KP, kebersamaan semakin intens dan cukup sayang juga untuk ditinggalkan :p

Alhamdulillah, masa KP, ini dapat dilewati, masa-masa yang memberikan berbagai pengalaman baru lagi dalam hidup. Allah memang selalu punya jalan terbaik untuk hambanya  dan cara yang unik untuk menyampaikannya.

hidup ini indah karena kita menikmatinya

Menulis Kode Yang Tidak Aman dan fenomena RGB

Kode yang tidak aman, bukan berarti anda coding ditempat yang tidak aman,disekitar huru-hara atau di tengah kebun binatang. Bukan pula berarti kode yang dapat merusak, mencuri atau mengakibatkan kematiaan seseorang.

Dahulu, perjuangan di if dimulai dengan menggunakan bahasa C dan C++. Hal yang masih menjadi kesulitan terbesar saya- bahkan hingga saat ini-  adalah penggunaan pointer ,variabel yang menunjuk ke alamat memori.

Di tingkat 2, saya mulai berdamai dengan kesulitan memrogram, dan .NET pun merasuk dalam kehidupan pemrograman, memberikan banyak kemudahan dan kelas-kelas dasar untuk digunakan. Ya,itulah framework, sekumpulan library yang membentuk kerangka program yang mau kita tulis. Zaman sekarang, jika ingin membuat aplikasi, sebaiknya dimulai dengan eksplorasi tersedia atau tidaknya framework yang mendukung pembuatan aplikasi tersebut. Tidak terbatas hanya .NET, berlaku untuk semua bahasa. Jika sudah terdapat framework, tentu pekerjaan kita terbantu seperti pepatah yg banyak bilang “Don’t reinvent the wheel …” .

Nah, C# sejak setahun terakhir memang menjadi pilihan utama saya dalam pengerjaan tugas ataupun proyek yang kebetulan mampir. C# sangat apik, menyembunyikan keseluruhan manajemen memori dengan hadirnya garbage collector dan reference. Akan tetapi,untuk membuat suatu bahasa cukup powerful terkadang pada sebagian kasus kita butuh untuk mengakses memori secara langsung, itulah yang dimaksud dengan unsafe code- Kode yang tidak aman.

Unsafe Code

Pada dasarnya, sebagaian besar pemrograman pada .NET tidak membutuhkan unsafe code, kecuali untuk hal-hal sebagai berikut :

  • Aplikasi real-time, untuk meningkatkan performa aplikasi
  • Fungsi eksternal, dalam non-.net DLL beberapa fungsi memerlukan pointer sebagai parameter, seperti WinAPI yang ditulis dalam C
  • Debugging, terkadang dibutuhkan inspeksi terhadap isi  memori pada saat debugging.

Di situs ini (http://msdn.microsoft.com/en-us/library/aa288474(VS.71).aspx) ditambahkan bahwa penggunaan unsafe code terutama untuk masalah yang berkenaan dengan pengaksesan struktur pada storage, dan advance COM. Peringatannya adalah, kode yang tidak aman ini tidak dapat dijalankan pada lingkungan yang tidak terpercaya (untrusted environment), misalnya internet.

Berikut keuntungan dan kekurangan unsafe code yang saya terjemahkan dari (http://www.codersource.net/csharp_unsafe_code.html)

Keuntungan Unsafe Code

  • Performansi dan fleksibiltas, pengaksesan data dan manipulasinya dapat dikerjakan dengan lebih efisien
  • Kompatibilitas, terutama dengan native winApi.
  • Pengalamatan memori, tidak mungkin mengetahui alamat memori suatu data tanpa menggunakan pointer

Kekurangannya

  • Sintaks yang cukup kompleks
  • Sulit digunakan, dan mesti hati-hati karena bisa mengakibatkan overwriting, stack oveflow, access memory yang kosong dan overwrite informasi yang dbuuthkan .net runtime.
  • Kode lebih susah di debub, kesalahan kecil pada penggunaan pointer, membuat aplikasi bisa crash secara random, tidak terprediksi dan sulit diproduksi lagi kesalahannya
  • Pengaturan boleh tidaknya unsafe code di jalankan pada mesin yang berbeda

Salah satu penggunaan yang memerlukan unsafe code ketimbang managed code adalah pada field image processing. Sebelum ini, saya sedang mengerjakan tugas yang berkaitan dengan pengaksesan pixel demi pixel menggunakan kelas Bitmap yang disediakan .NET. Memang tergolong cukup mudah, telah tersedia method setPixel dan getPixel, kita hanya perlu menggunakannya. Akan tetapi, untuk kasus ukuran file yang begitu besar, terkadang failed dan waktu eksekusinya cukup lama. Lalu pada beberapa forum ada yang menyarankan penggunaan unsafe code, dimana Bitmap di lock di dalam memori, dan kita mengakses pixel per pixel ke alamat nya langsung di memori. Alhasil, ternyata memang benar, algoritmanya berjalan lebih cepat dan hingga saat ini masih selalu berhasil untuk ukuran file yang besar.

Penggunaan unsafe code ada beberapa cara, misalnya mendeklarasi kan keseluruhan kelas sebagai unsafe

Unsafe class ClassX

{

//Use pointer here

}

Atau pada bagian properti saja misalnya

class ClassX

{

Unsafe int* ptr;

Unsafe void MyMethod()

{

//use pointer here

}

}

Untuk penggunaan unsafe local variabel pada method dapat menggunakan block unsafe seperti

static void Main()
{
//can’t use pointers here

unsafe
{
//you can declare and use pointer here

}

//can’t use pointers here
}

Kemudian hal yang saya temukan lagi adalah perbedaan representasi nilai RGB pada Windows. Secara berurutan windows menyimpan RGB menjadi BGR untuk satu pixel data di memori. Hal ini saya sadari ketika menggambar histogram citra yang mengakibatkan terbaliknya nilai R dan B akibat representasi yang sebelumnya tidak saya ketahui ini.

kuTA

Memasuki masa minggu terakhir masa kerja praktek di kuTA – Bali. Overall, pekerjaan mhasiswa KP cenderung sudah selesai. Yang tinggal adalah masa pelaporan dan review kerja praktek di hadapan manajemen Mitrais. Kalau misalnya serupa dengan tahun lalu, berarti kami akan melakukan presentasi dengan bahasa inggris :(( di depan top manager Mitrais. Tapi, sampai saat ini belum ada pengumuman sejenis dari koordinator internship mau pun project manager di mana mahasiswa KP ikut ambil bagian dalam pengerjaan.

Meski demikian, masa kerja praktek saya mengharuskan saya untuk tidak masuk kuliah selama dua minggu pertama. Walaupun tidak masuk, status beberapa teman di messenger client sudah membuat dan ikut menularkan horor yang sama kepada kami disini. Ya, liburan dikuTA adalah sangat menyenangkan. Akan lain halnya jika kata ku di ekstrak dari kata kuTA menyisakan TA :p . Apakah masi menyenangkan ?

Ternyata, tanpa disadari, tiba juga saatnya kita mahasiswa angkatan 2006 memasukkan pikiran tentang TA dalam keseharian kita. Mengutip kata agus dalam percakapan kami sebelum ini, mau makan kepikiran topik TA, mau tidur kepikiran topik TA, tidak tenang rasanya. Belum lagi rumor yang mengatakan umur TA I dan TA II sekarang adalah satu semester. Ternyata, beginilah yang dirasakan teman-teman 2005 tahun lalu. Dan, akhirnya pencarian topik juga sudah menjadi keharusan yang saya lakukan. Ketika bercakap-cakap dengan salah satu oknum 2005, saya bertanya, bagaimana memulai pencarian topik TA, dia berseloroh , “Topik itu akan datang disaat yang tepat”. Jah, saat yang tepat itu kapan kan kita tidak tahu.

Mari kita berjuang teman-teman, TA adalah puncak atau titik klimaks dimana kita menyediakan jiwa dan raga untuk menyelesaikan studi kita selama bertahun-tahun di teknik informatika ITB.  Berikut adalah hal-hal yang saya lakukan dan hal-hal yang terpikirkan oleh saya untuk mencari ide topik TA yang saya lakukan sejak akhir Juni 2009 lalu :

1. Mengunjungi Perpustakaan digital atau langsung teknik informatika/ilmu komputer di universitas dan institut di Indonesia atau luar negeri

Biasanya perpus seperti ini menyediakan judul-judul tugas akhir beserta abstraknya. Yang kita lakukan disini adalah mengamati judul-judul tersebut, membaca abstrak judul yang menarik buat kita. Membaca dan terus membaca hingga suatu saat kita mencapai tahap “Ahaaa…. “. Bukan berarti kita akan mengulangi hal yang sama telah dilakukan orang-orang itu, tetapi kita berusaha mentrigger otak kita untuk mencari ide-ide berdasarkan apa yang telah orang lakukan. Oh iya, tidak hanya TA saja, kita juga bisa membaca2 makalah-makalah, jurnal atau pun riset yang pernah dilakukan. Niscaya banyak ide berputar dikepala, tinggal pilih yang memungkinkan untuk dikerjakan. Jangan juga mempersulit diri untuk lulus :p. Berikut link yang cukup useful

IT Telkom – http://www.ittelkom.ac.id/library/

ITB – http://digilib.itb.ac.id/

UI – http://lontar.cs.ui.ac.id/Lontar/opac/themes/ng/

atau  bis googling – ehm, binging juga bisa – dengan keyword semacam topik tugas akhir, skripsi dan sejenisnya.

2. Berdiskusi dengan angkatan atas – teman yang sudah mengambil TA

Saya banyak berdiskusi dengan teman-teman seperti Bung Nanto (terbukti maknyus lulus tepat waktu ), Vinta, Ewa, Adi dan beberapa rekan lain untuk menanyakan proses pencarian ide topik TA mereka. Berdiskusi disertai canda disana-sini dapat menambah pengalaman kita bagaimana mereka yang sudah mengerjakan TA mendapat an ide, proses apa yang mereka lakukan, mungkin sebagian ada yang bisa kita contoh. Dan tidak menutup kemungkinan, jika kita melakukan proses yang sama, mirip atau diadaptasi oleh cara masing-masing akan menghasilkan tahap “Ahaa…” dimana kita menemukan topik TA untuk dikerjakan.

3. Bertanya tentang MINAT kepada diri sendiri , teman atau pun dosen wali

Hal ini saya lakukan juga sebelum berangkat ke Bali. Sadar bahwa perwalian akan diwakilkan Andru – thx andruuu.. – sebelum berangkat ke kuTA saya pun sempat menjalani satu jam sesi bersama Pak Adi. Beliau memberikan wejangan yang cukup berharga, motivasi dan wanti-wanti. Satu hal yang pak Adi tekankan, jika TA itu sesuai dengan minat kita, maka kita akan lebih Allout dalam mengerjakannya. Misalnya anda suka sepakbola – cari sesuatu yang bisa dilakukan dengan sepakbola. Reyhan 2004 sudah membuktikan ketika dia menyelesaikan TA dengan topik prediksi skor pertandingan dengan metode ARMA. Titz bahkan sudah berikrar ingin melakukan sesuatu untuk sepakbola, fahmi juga demikian. Sementara setahu saya ical – yang senang kode-kode tersembunyi – tampaknya memastikan diri akan mengambil topik sesuatu seperti kriptografi dan semacamnya. Mengerjakan TA sesuai dengan minat memang dianjurkan sekali karena membuat kita merasa senang -tidak terbebani – dalam proses pengerjaannya.

4. Me-LANJUTKAN! apa yang sudah pernah dilakukan

Metode ini saya lihat dilakukan beberapa rekan yang sudah bergelar ST atau akan bergelar ST dalam waktu dekat. Tidak ada salahnya melanjutkan apa yang sudah pernah dilakukan, tentu dengan menambah kekompleksan atau titik pendekatan pembahasan yang lain atau apapun itu yang jelas LANJUTKAN. Dengan demikian apa yang sudah pernah kita lakukan akan menjadi modal yang sangat besar bagi kita dalam melaksanakan TA. Misalnya, Vinta , melanjutkan apa yang dikerjakannya dimasa KP. Budiono, saya lihat mengembangkan topik yang pernah dibahasnya di makalah kriptografinya,sementara bung Naren membahas topik yang mengantarkan dia menjadi pemenang LCEN tahun nya saya lupa. Menarik, melanjutkan apa yang sudah dilakukan. Misalnya, tim big bang sangat potensial bila MOSES dikembangkan lebih lanjut dan lain-lain.

5. Mendapatkan Topik TA dari dosen

Ada pula beberapa dosen di IF yang memiliki banyak topik penelitian ,dan dapat diserahkan kepada rekan-rekan mahasiswa untuk dikerjakan. Misalnya baru-baru ini Pak Hendro mengumumkan topik yang beliau tawarkan melalui kak Inay di milis tentang DRP. Saya dengar angkatan 2005-2004 banyak yang mengerjakan topik dari Bu Harlili. Waktu bermain futsal pertama di klub futsal Mitrais dan bercakap-cakap dengan Meyer, dia pun bertutur bahwa mendapatkan topik dari Pak Munawar. Cara ini juga sangat efektif jika teman-teman memiliki dosen yang sudah cukup kita kenal atau cukup dekat. Misalnya Chandra dengan bu Masayu, dan sebagainya :p

6. Punya pacar di bidang ilmu berbeda

Dari akhir juni hingga awal agustus, saya telah melakukan proses 1 hingga 4  – yg ke-5 belum dicoba – namun tahap Ahaaa itu belum juga muncul. Malah tahap Ahahahaha yang sering keluar. Akhirnya berawal dari pembicaran senang-senang bersama iiR di telepon, dengan sangat cerdasnya ia mengusulkan sesuatu yang ia dapatkan dari pengalamannya praktikum di kedokteran gigi. Sungguh sangat menarik. Untuk studi awal saya pun mulai googling dengan ide yang dilontarkan sang pacar ini. Meski sudah ada beberapa yang melakukan riset serupa, saya akan mencari pendekatan lain, yang berbeda, yang bisa dilakukan agar menjadi karya unik TA milik saya 😀 . Sungguh, akhir-akhir ini terlontar dikepala saya,,,wanita adalah sumber inspirasi. Sungguh. Ternyata pendekatan model ke-6 lah yang cocok buat saya dan berhasil buat saya.

7. Cara-cara lain yang belum diketahui

Karena cara-cara ini belum diketahui saya pun belum dapat menulis apa-apa.

Semangat, kuTA !!!

festival desa sanur

Dari tanggal 10 hingga 16 agustus 2009 kemaren, selama seminggu, kota Denpasar menambah lagi pusat keramaian sekaligus objek wisatanya, yaitu festival desa sanur – lebih dikenal dengan sanur village festival. Dan sebagai mahasiswa KP di Bali yang mulai kehabisan tempat berpelesir, kehadiran sanur festival bener-bener membawa anging segar.

Saya sampai dua kali pergi ke sana, pada hari Jum’at malam dan pada hari minggu penutupan. Sekilas saya perhatikan ketika kedatangan pertama saya disana, sanur festival ibarat <nama kota> fair lainnya namun dibungkus dengan nuansa budaya yang sangat kental. Selain stand makanan, terdapat stand toko yang menjual souvenir khas Bali, sebuah mainstage yang diisi pertunjukan tari kecak, tari cina dari cina foundation dan Steven Coconut Treez dan stand permainan untuk anak-anak. Saya merasa aneh apa iya sanur village festival hanya segini saja ?

Jawaban pertanyaan saya muncul di hari penutupan. Ternyata memang sanur festival selama seminggu, selain menggelar stand-stand yang terpusat di satu area, memiliki beragam acara yang menarik dan dapat kita ikuti beberapa. Ada penanaman coral (coral plantation), sanur bike, water sport, beragam olahraga di pantai – bola, voli-, kite festival, body painting, live painting, pentas rakyat, lomba bonsai, live batik dan beraneka rupa acara lainya. Saya hanya sempat lihat beberapa, seperti kite festival dan body painting.

Pada area kite festival bisa lihat perlombaan layang2 berbentuk aneka rupa, antar-desa di Bali. Bentuknya lucu-lucu. Ada yang kura-kura, kobra, gurita, ikan pari dan bola. Layang-layang itu mudah berkibar karena diterpa angin laut sanur yang kencang. Kalau body painting menampilkan sejumlah model yang mengenakan hanya penutup – semacam bra – dan celana pendek berwarna putih. Kemudian terdapat sejumlah painter yang melukis di atas tubuh sang model. Nah, disini area yang banyak sekali didatangi oleh lelaki – dasar, emang laki-laki senengnya yang begituan.

Sanur festival kali ini adalah yang keempat kalinya diselenggarakan dan memang selalu bertepatan dengan minggu-minggu hari kemerdekaan Indonesia. Acara ini juga menjadi unggulan masyarakat setempat untuk menarik lebih banyak wisatawan agar berkunjung ke sana. Sanur festival keempat kali ini, tempat nya berpindah. Biasanya berada di terusan pantai jalan Hang Tuah, pusat pantai Sanur yang berada di dekat Grand Inna Beach. Kali ini diadakan di Pantai Mertasari, sekitar 3 km dari tempat biasa.

Yang menarik, dari Sanur festival ini saya membawa cendera mata. Jadi ceritanya, pada hari Jum’at itu di main stage terdapat pembagian hadiah. Syaratnya adalah, siapa yang berani maju lebih dulu ke panggung utama sambil memperlihatkan foto pacarnya ke sang MC. 100% pede dengan foto yang ada didompet ,saya kemudian maju ke depan. Sang MC pun bertanya yang mana foto saya bersama pacar itu. Saya tunjukkan foto di dompet saya, bisa dilihat disini . Seperti biasa bagi orang yang pertama kali melihat selalu berpendapat , “Wah, cantik ya pacarnya … “, saya sudah menunggu juga kalimat lanjutan yang biasanya berbunyi ” … kok dia mau sama …” yang ternyata tidak atau mungkin lupa dia katakan. Selanjutnya tantangannya adalah meminta saya mengucapkan rasa sayang sama pacar dengan menggunakan mikrofon di depan semua orang. Gak sulit toh, bedanya saya hanya perlu mengucapkannya di depan semua orang alih-alih kepada iir seorang. Supaya gak terlalu serius saya mengucapkan kalimat “aku sayang kamu” dalam bahasa Inggris, cina, jawa,jepang dan jerman. Setelah diberi tepuk tangan seikhlasnya dari hadirin saya pun diberikan kenang-kenangan dari sanur festival.

menerima souvenir di sanur village festival
menerima souvenir di sanur village festival

Pas hari minggu penutupan, saya juga ikutan doorprize. Waktu itu ada pertanyaan tema sanur festival tahun ini apa. Jawabannya padahal ada di baligo di dekat si MC berdiri. So easy. Saya pun maju kembali dan mendapat satu tiket gratis untuk berkunjung ke Bird Park. Sayang, mungkin nggak bisa dipakai karena alasan waktu dan jarak. Haha …

belasungkawa

Umur manusia tidak ada yang bisa mengira

Innalillahiwainnalillahira’jiun. Sungguh saya tertegun membaca status teman saya, Trisna,tadi pagi,ketika bangun pukul setengah 7,atau setengah 6 WIB, yang mengabarkan bahwa Yogi telah ditemukan akan tetapi dalam keadaan meninggal sekitar pukul 5 pagi WIB. Merinding saya membacanya. Terdiam.

Hari Senin,sebelumnya, Trisna sudah mengabarkan bahwa teman kami Yogi masih berstatus hilang, terhanyut ombak di pangandaran ketika sedang berfoto bersama teman-temannya. UKMR mengadakan doa bersama dan pembacaan yasin untuk keselamatan Yogie,Senin itu. Meski Yogie pergi berlibur bersama rekan-rekan satu SMA, akan tetapi saya mengenal semuanya yang notabene adalah angkatan 2007, adik kelas saya baik di SMA 8 Pekanbaru maupun di ITB, dan beberapa diantaranya sering berinteraksi ketika kumpul-kumpul UKMR, tidak terkecuali bersama Yogie. Sehingga kabar hilang 2 hari melalui SMS saja sudah membuat saya tidak mengerti dapat berbuat apa, mengingat Trisna bersama beberapa anak UKMR langsung bertolak ke pangandaran, untuk menemui rekan2 yang menunggu kabar Yogie disana. Saya pun mengontak beberapa teman di Bandung, dan mengabarkan berita ini. Hingga tadi malam saya masih terus memantau kabar melalui situs berita yang sudah memuat kasus hilangnya Yogi ini.

Tidak ada yang mengira, hari ini, Rabu

kenangan bersama Yogie di OHU 2008
kenangan bersama (alm)Yogie - berdiri,keempat dari kanan - di OHU 2008

, Yogie ditemukan akan tetapi dalam keadaan tidak bernyawa. Saya menulis post ini pun masih dalam keadaan gemetar. Sosok Yogie yang pendiam, tidak terlalu banyak berbicara, tapi sopan dan sigap untuk membantu. Masih ingat  kenangan bersama Yogie, ketika sibuk menghaluskan bambu sebelum OHU, berlatih musik, berkumpul buka puasa,bahkan ketika dibantai UKA dengan skor 8-1, saya pun masih sempat ber-duet dengan Yogie di baris depan tim futsal UKMR. Terakhir saya berkomunikasi dengan Yogie, adalah beberapa hari lalu ketika saya mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya, dan ia pun membalas ke wall saya. Pagi ini saya membuka facebook dan mengamati halaman Yogie. Betapa doa dari teman-temannya terus mengiringi sejak hari Minggu dikabarkan hilang. Betapa semua orang mengharapkan Yogie dapat pulang dengan selamat. Tetapi, Allah punya rencana lain dan itu pasti adalah yang terbaik untuk semuanya, untuk Yogie, untuk keluarga, teman-teman dan sahabat-sahabatnya.

Selamat jalan Yogie, semoga engkau tenang dan diterima dengan baik di sisi-Nya. Saya hanya dapat berdoa dan seperti yang engkau tuliskan distatus fb pada hari Jum’at, ,iya,,,engkau kini sudah sampai … sampai di akhir kehidupan di dunia sekaligus awal kehidupan yang lain.

Amin.

merah putih

Akhirnya, muncul film baru juga di bioskop Mal Galeria Bali. Setelah beberapa saat harus puas dengan pemutaran panjang Transformer dan Harry Potter selama hampir satu setengah bulan, ditayangkan juga film baru yang sudah menjadi  to-watch list. Itu adalah film merah putih, yang dirilis menjelang hari kemerdekaan, yang menceritakan kisah perjuangan para calon perwira tentara dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Set film bercerita pada medio 1947, di kala agresi Belanda yang hendak mengganggu kemerdekaan yang baru berumur 2 tahun itu. Beberapa pemuda Indonesia dari sejumlah daerah, bergabung ke sekolah calon tentara, untuk berbakti menjadi tentara Indonesia. Yang menjadi tidak biasa pada film ini adalah terlibatnya beberapa foreigner yang memegang posisi-posisi penting seperti ide cerita, penulis skenario, eksekutif produser dan sebagainya. Ironis bukan ?

Filmnya memang berbeda dari film-film perang terdahulu. Ada selipan humor juga beberapa kali. Tokoh yang menjadi favorit saya tentu adalah Dayan, kadet asal Bali. Mungkin karena sedang melakukan KP di Bali juga, aksen dan logat bicaranya begitu akrab. Suka tersenyum sendiri melihatnya. Belum lagi aksinya yang sering menggunakan lemparan pisau ketimbang membidik lewat bedil. Meski sebagian orang masih ada yang memprotes film ini, antara lain dengan argumen kevalidan film, ketidak detailan pada aspek lokasi,cacat scene orang mati yang masih bernafas dan lainnya, saya pastikan  film ini bisa menjadi bagian kita untuk merayakan hari kemerdekaan kita, yang jatuh pada hari ini. Setidaknya,sudah ada lagi film yang mau mengangkat film berlatar perjuangan, tidak hanya komedi dan horor yang cenderung malah semakin vulgar.

Berbicara tentang kemerdekaan, selain lomba-lomba dan pentas rakyat macam makan kerupuk, pacu goni dan bola sarung yang dulu sering saya ikuti, ingatan saya juga kembali ke masa-masa SMA dimana saya tergabung dalam ekstrakurikuler Pasukan Khusus. Tugas Passus – demikian biasa disebut – adalah menjadi pengibar bendera merah putih di setiap hari-hari penting. 17 Agustus sudah pasti, awal masuk sekolah, hari pendidikan, hari pahwalan dan hari-hari yang biasa terdapat pengibaran. Saya lupa detailnya bagaimana bisa bergabung di ekstrakurikuler ini. Yang saya inget, selama sebulan pertama saya di SMA 8 Pekanbaru, alih-alih pulang ke rumah, setiap hari dari senin sampai minggu saya dan sejumlah anak-anak baru berlatih baris-berbaris dari pukul 3 hingga 6 sore. Setiap hari, sampai bosan dan capek. Di tahun pertama, saya kebagian menjadi pasukan Nusa dan Bangsa, yaitu pasukan yang mengawal pasukan utama – disebut pasukan 9 – untuk mengibarkan bendera merah putih.

Setahun berikutnya, saya mendapat kesempatan untuk bergabung menjadi pasukan 9. Tidak tanggung-tanggung, diserahi tugas menjadi pengulur bendera juga. Tapi, sungguh, latihan nya pun bukan main berat. Kedisiplinan yang sudah ditempa selama setahun, ditingkatkan lagi. Bahkan menjadi-jadi. Kesalahan sedikit saja tidak ditolerir dan ditindak disiplin secara cepat. Latihannya pun begitu intensif, menyita waktu dan tenaga.

Cerita yang saya kenang ketika detik-detik menjelang pengibaran, adalah teman saya yang bertugas sebagai penarik bendera. Namanya Ma-ruf,salah satu yang kemampuan PBB nya paling baik di Passus. Begitu tegangnya dia, hingga distarting point, meminta salah satu senior untuk menepuk-nepuk pipinya yang begitu dingin. Lucu sekali caranya untuk mencairkan suasana. Saya juga ditawari akan tetapi menolak – sepertinya malas juga ditampar-tampar cuma buat memanaskan diri . Alhamdulillah tugas itu dapat terlaksana dengan baik . Teman saya bercerita, gerakan rotasi 90 derajat pasukan 9 sangat apik. Gerakan ini merupakan gerakan yang latihannya paling banyak. Kita dituntut berputar dengan poros utama di tengah namun bentuk perseginya harus tetap bertahan selama perputaran. Bendera sampai tepat ketika lagu berakhir – hal ini diwanti2 selalu oleh pelatih.

Jika ada yang mengenal saya sekarang mungkin tidak ada yang percaya bahwa saya ketika SMA memang tergabung dalam pasukan pengibar bendera. Wajar, tinggi 163 cm dipandang tidak mungkin bisa lolos. Memang betul,jika kita berbicara di level paskibra . Berbeda jadinya karena ini berbicara di level sekolah. Tinggi tidak menjadi masalah, karena yang penting ada niat dan kemauan untuk menjadi pengibar bendera. Karir awal di Passus juga menjadi batu loncatan saya dalam karir organisasi di tingkat sekolah hingga kota. Dilamar menjadi calon wakil ketua OSIS- jaman saya adalah pertama kali pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS berpasangan, mengikuti model pemilihan presiden 2004. Selanjutnya, kehidupan dua tahun di SMA diisi dengan kegiatan-kegiatan seru yang cukup memorable. Hal ini pula yang membuat saya tetap ingin bergerak dalam lingkar organisasi ketika menjadi anggota biasa HMIF. Mungkin lain waktu saya cari foto ketika pengibaran, cukup sulit juga sekarang mencarinya.

Selamat hari kemerdekaan.

Untuk Tuhan,bangsa dan almameter

Merdeka!!!

siap menang,siap kalah, dan siap kecewa

Hari ini tanggal 13 Agustus. Kemarin tanggal 12 Agustus. Bah, semua orang sudah tahu itu. Tapi tidak semua orang tahu bahwa kemaren saya sibuk mantengin browser, nge-klik Home nya kompas.com di sekitaran jam 10 nya WITA dan jam 3-nya WITA, demi mendengar dua berita penting yang saya sangat penasaran.

Berita pertama, adalah pengungkapan identitas MR X – sekarang diketahui sebagai Ibrohim – yang menjadi target operasi tim Densus 88 – sekarang malah bertanya2 kenapa namanya ada embel2 88 –  pada sabtu minggu lalu. Saya menyimak secara langsung, dengan posisi tergolek di atas kasur karena hari libur, malas bergerak dan mata tertuju pada layar tivi salah satu stasiun swasta yang menyiarkan detik2 penyerangan itu. Sungguh seru, sayang tidak ada gambar live, tapi well,,seru. Makanya ketika dari Polri menyatakan bahwa konfrensi pers akan diadakan kemarin itu saya sibuk sendiri pengen tahu hasilnya.

Karena setelah penyerangan terjadi, berbagai spekulasi beredar seperti lalat mengerubungi bak sampah, banyak betul yang bicara ini itu. Sungguh seru juga melihat orang beragumentasi dengan data tidak primer yang ia miliki. Berita pagi dari Polri,tampaknya mereka sedikit kecewa karena gembong teroris yg digadang2 sudah berhasil diringkus,masih hidup. Pembicaraan dengan salah satu teman saya sempet berujar,”Duh gimana ya kalau ternyata Bang N masih hidup,kali dia ketawa ya ngeliatin pemberitaan ?”. Wah,,,bisa jadi juga tuh, dia ngeliat dari televisi pas siaran penyergapan, saya deg-degan beneran yang meninggal itu dia apa bukan, eh malah dia santai-santai aja. Waduh,amit2 deh.

Berita kedua, adalah hasil putusan sidang MK tentang sengketa pilpres. Dengan jujur saya berujar, saya tidak memilih pada hari-H. Dengan jujur pula saya menjadi salah satu pendukung calon, sering berdebat dengan teman atau bahkan pacar sendiri – yang kadang malah jadi kebawa2 dan dia jadinya marah beneran :p – tentang siapa yang pantas untuk jadi presiden berikutnya. Kali ini saya kecewa, karena sudah berkali2 klik HOme, refresh, namun berita hasil tak kunjung keluar.

Hingga jam kantor KP beres pun, belum ada hasilnya. Saya pulang dengan kecewa. Sesampainya dikosan, saya menghidupkan tv, berharap ada pemberitaan tentang hasil sidang. Ternyata, momen saya pas sekali, karena amar putusan baru saja akan dbacakan ketua MK. Luar biasa, ternyata hasi putusan yang lebih dari 400 halaman itu memerlukan waktu 2 jam untuk sampai ke pembacaan konklusi. Perseden buruk terhadap kompas.com pun sirna sudah. Mereka tidak salah apa-apa, ya gimana mau keluar beritanya wong putusan belum keluar.

Dari hasil sidang,diketahui gugatan pemohon ditolak, hasil pemilu 2009 SAH. Bah, saya senang sengketa ini berhasil, biar orang2 elite itu bisa lebih konsenlah membentuk pemerintahan baru. Tapi sungguh disayangkan, pagi ini baca berita ada berita ini dan ini yang dua-dua berkisah tentang aksi anarkis dan pengusutannya – pelemparan oleh salah satu pendukung calon ke tempat markas salah satu calon lainnya. Well,kampanye damai pemilu pupus sudah. Kedewasaan tak juga tumbuh. Harusnya mah dalam setiap pemilihan atau ikut lomba misalnya, ya siap menang, siap kalah dan siap kecewalah.

melangkah

Ada yang tahu istilah “melangkah” ?

Saya pertama kali mendengar istilah ini – lebih tepatnya membaca – ketika sedang mengisi waktu dengan melahap novel Bidadari-Bidadari Surga pemberian seorang teman. FYI, buku ini ternyata mendapat sambutan hangat,khususnya dari kalangan religius karena memang isi nya secara keseluruhan sarat dengan implementasi kehidupan moral dan beragama pada kehidupan sehari-hari. Kemarin, ketika sedang menikmati sesi makan siang yang diperlambat dengan sepiring rendang padang di pinggiran Kuta, saya mendengar lagi istilah itu.

Itu adalah pada pernikahan salah satu pemain Band Terkenal, Uki Peter Pan yang menikah dengan seorang gadis bernama Meta. Dalam kisahnya diceritakan bahwa Uki sangat tidak enak, terutama pada kakaknya mempelai wanita, karena harus ‘melangkahi’ kakaknya Meta yang belum juga menikah. Uki sampai harus meminta restu dari sang kakak. Seperti biasa berita2 semacam ini dapat diperolah di infotainment2 televisi – saya nonton Insert yang ada Cut Tarinya dan sebenarnya gosipnya lebih ke urusan Arial-Luna Maya (wow,ariel ternyata cuma setelinga luna)- yang sering diputar di jam2 istirahat.

Sepengetahuan saya, budaya ‘melangkah’ dipandang tidak baik, khusus nya dari keluarga etnis jawa. Dikatakan apabila seorang adik lebih duluan menikah dari sang kk, maka sang kk akan mendapat pandangan kurang baik dari pada tetangga disekitarnya. Dalam novel bidadari-bidadari dari surga juga digambarkan bagaimana kakak tertua, dilangkahi oleh seluruh adiknya (ada 4 orang). Luar biasa, tidah hanya satu tapi semua adiknya. Tidak jelas itu adik-adiknya yang kurang ajar atau bagaimana (:P). Bahkan, pernikahan adiknya yang terakhir dilaksanakan di akhir hayat sang kakak, karena sang bungsu bersikeras tidak mau melangkahi kakaknya untuk yang ketiga kali. Namun,di kisahkan hingga akhir hayatnya sang kakak tidak juga menikah dan sukses dilangkahi oleh keempat adiknya.

Budaya merupakan sesuatu yang memang kadung mengakar di kalangan terbatas. Tidak ada yang perlu disalahkan meski kadang secara logika ya itu melangkah itu tidak ada salahnya. Namun, sesuatu yang turun temurun dilakukan apabila secara kontradiktif dikenakan hal sebaliknya terkadang justru membawa perubahan yang terlalu radikal dan mendapat respon negatif. Hanya, untungnya dikeluarga saya tidak menerapkan budaya ‘melangkah’ karena saya ingat kakak saya mengklaim dia baru akan menikah jika umurnya sudah lebih dari 30 tahun. Bah,lama betoool awak nunggu :p

Code Review

Ada satu fase yang diterapkan di tempat perusahan KP saya dalam SDLC lengkap yang mereka jalani. Itu adalah code review. PT Mitrais sudah  memiliki konvensi khusus  – entah itu diturunkan dari konvensi yang sudah ada – untuk melakukan review terhadap kode yang ada pada suatu project. Biasanya yang melakukan hal ini adalah senior developer ataupun project manager. Tentunya hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari kode sumber yang dihasilkan oleh developer mereka. Bagi perusahaan yang cukup peduli dengan hal semacam ini, tentunya banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya ya code review ini.

Damas sudah membahas bagaimana best practice dan beberapa konvensi yang ada pada pemrograman dengan action script disini. Bagaimana dengan programmer .NET ?

Bagi teman- teman yang memang juga peduli dengan hal-hal semacam ini, IDE Visual Studio sebenarnya sudah menyediakan tools yang cukup powerful. Itu adalah Code Analysis yang dapat dipakai dengan menggunakan Menu Analyze-Run Code Analysis. Saya tadinya juga jarang menggunakan tools ini namun setelah include dalam sebuah tim yang ternyata cukup rewel dengan convention dan performance maka saya pun menjadi ikut-ikutan menggunakan benda ini.

Salah satu hal sederhana yang sering saya lakukan dulu, mungkin karena terpengaruh juga sewaktu kuliah Dasar Pemrograman dulu, yaitu penulisan property dari sebuah kelas yang biasanya saya lakukan dengan diawali karakter underscore misalnya :

string _nama
int _usia

Ternyata hal semacam ini tidak sesuai dengan konvensi yang ada pada pemrograman .NET (dapat dibaca disini). Pada .NET penulisan properti mengikuti konvensi diawali huruf besar (Pascal Case). Sebagai tambahan, akhir2 ini saya juga sering menuliskan properti yang bersifat public menjadi :

/// <summary>
/// Gets or sets the Nama
/// </summary>
String Nama { get; set;}

Hal diatas dapat dilakukan untuk memudahkan dokumentasi properti atau method. Seperti yang damas katakan, terkadang makin banyak variabel kita menjadi sering lupa.Salah satu yang saya lakukan adalah memberi keterangan diatas masing2 variabel yang ada. Nantinya jika kita mau menggunakan variabel ini, pada intelissence akan muncul keterangan yang sangat membantu. Selanjutnya parameter pada suatu method yang biasa saya tulis seperti menulis properti (diawali karakter underscore-red) ternyata jika ingin sesuai dengan konvensi .NET harus ditulis secara Camel Case (kata pertama diawali huruf kecil, jika lebih sisanya huruf besar, misal filename menjadi fileName).

Demikian salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk memudahkan kita dalam mengembangkan dan memantain kode sumber. Lebih lanjut lagi, jika hal semacam ini kita lakukan dapat mempermudah pula pemeliharaan kode,terutama jika nanti dikerjakan oleh orang yang lain.

mata kuliah semester 7 dan alasan mengambilnya

Rasanya setiap awal semester, kisruh pemilihan mata kuliah sudah menjadi hal yang biasa bagi kita. Namun, berbeda dari biasanya,semester 7 menjadi lebih kisruh lagi, karena mata kuliah yang wajib – yang mengurangi beban kita memilih – hampir sudah semuanya diambil. Hal ini menyisakan mata kuliah pilihan yang cukup banyak jumlahnya, sementara preferensi orang kini sudah  berbeda-beda. Singkat kata, di semester 7 orang-orang mulai memencar mengambil mata kuliah tidak seperti sebelumnya yang telah jelas harus mengambil apa.

Maka biasanya kita mulai mencari teman, membujuk teman untuk ikutan mengambil mata kuliah tertentu, mengambil mata kuliah yang banyak diambil oleh kakak kelas,mengambil mata kuliah yang dosennya enak, nilai nya mudah dan alasan-alasan lain yang menjadi pembenaran bagi kita untuk memilih mata kuliah tertentu. Seru sekali, tarik menarik orang, lobi sana-sani, cari info akurat mengenai dosen dan mata kuliah tertentu.

Untuk semester ini,saya pun cukup kebingungan menentukan mata kuliah meski sudah membuat draftnya sejak perubahan kurikulum lalu. Demikian daftar mata kuliah yang saya ambil dan alasan mengapa mengambilnya.

versi draft

Versi draft ini merupakan rancangan awal perkuliahan yang sudah saya susun diakhir semester 4,disesuaikan dengan perubahan kurikulum dan mata kuliah yang saya minati. Tadinya daftar ini berisi :

KP -> kuliah wajib yang bertujuan “mempertanggungjawabkan” hasil kerja praktek selama liburan. Alasan mengambilnya sudah jelas, kuliah ini wajib

PPL->kuliah wajib jalur RPL yang katanya cukup seru dengan pengerjaan proyek secara SDLC lengkap selama satu semester. Alasan mengambil kuliahnya sudah jelas, karena jalur pilihan saya RPL, mata kuliah ini menjadi wajib

MPPL-> kuliah manajemen yang diwajibkan ITB bagi mahasiswanya sebanyak 3 sks. Untuk anak if sudah difasilitasi dengan kuliah ini. Alasan mengambilnya karena kuliah ini wajib.

TA I -> kuliah wajib jika ingin meluluskan diri dari pendidikan tinggi di ITB. Alasan mengambil kuliahnya karena kuliah ini wajib

STBI -> kuliah pilihan if. Alasan terbesar mengambil mata kuliah ini karena katanya dosennya “murah” nilai. Setidaknya begitu kata temen2 angkatan atas diperkuat dengan hasil tahun lalu yang bertipe biner A/E,dimana E diberikan bagi mahasiswa yang terlalu amat sering bolos. Luar biasaaa

SIE -> kuliah jurusan STI. Sistem Informasi Enterprise meski tidak tahu apa yang akan dipelajari di kuliah ini dari namanya sudah cukup keren dan agak deskriptif. Alasan terbesar karena ini adalah kuliah STI -untuk memenuhi jatah non program studi. Alasan lain, karena saya asisten di lab SI ,setidaknya alasan ini digunakan untuk mengajak titz ngambil mata kuliah ini.

SBP -> kuliah pilihan if. Rencananya mau ditaro buat pilihan bebas, karena pilihan if saya sudah penuh dengan stimik,kripto dan STBI. Alasan terpenting karena saya senang dengan kuliah yang diajar bu masayu,konon kuliah ini selalu diasuh beliau.Namun tahun ini berbeda,tapi daftar kuliah ini tetap saya ambil.

Kandidat kuliah lainnya adalah BDNR, tidak jadi diambil karena alasan dosen,APBO yang urung karena alasan yang sama. Sempet tertarik TekBD namun urung demikian juga dengan RUS – tidak dibuka. Tapi,lebih tepatnya tidak jadi diambil karena mata kuliah nya sudah penuh.

versi hingga sabtu 8 Agustus 2009

perubahan signifikan adalah pemilihan kuliah Interpretasi dan Pengolahan Citra yang menggantikan kedudukan STBI

KP,TA,MPPL,PPL,SIE tetap dipilih dengan alasan yang tidak berubah

Interpretasi dan Pengolahan Citra ->setelah berbicara dengan orang2 bijak angkatan atas, pilihlah kuliah pilihan dengan kriteria : a. Membantu topik TA – setidaknya menurut perkiraan awal b. Dapat mengenalkan dengan dosen yang kita inginkan menjadi pembimbing TA. Alasan terbesar akhirnya memilih kuliah ini karena dua alasan tadi. Rencana topik TA datang disaat2 akhir, setelah berbicara panjang lebar dengan seorang calon dokter gigi universitas kenamaan di Indonesia. Usulannya sangat menarik dan menantang, dan setelah banyak ngobrol dengan salah satu asisten kuliah ini tahun lalu,beliau berkata kuliah ini memang tepat jika saya menginginkan realisasi dari rencana tadi. Beliau juga menyemangati dengan mengatakan bahwa kuliah ini tidak memerlukan grafika sebagai dasar,karena sesungguhnya Grafika dan PengCit adalah dua area yang berbeda.

SBP-> setelah dapat ide rencana topik TA, akhirnya SBP menjadi penting karena dibutuhkan untuk pengetahuan pelatihan aplikasi nantinya. Diduga dalam kuliah ini ada kelanjutan dari AI pada semester lalu.

akhirnya STBI tidak jadi diambil – meski cukup menggiurkan – karena diduga  mungkin tidak berhubungan dengan rencana topik TA utama dan backup plan yang disediakan. Semoga saja perkiraan saya benar.

Namun demikian, perubahan sewaktu-waktu dapat saja hadir sebelum perwalian tiba. Yang jelas rencana 15 sks saya semester ini tidak terealisasi karena akhirnya saya memutuskan untuk mengambil 18 SKS saja – berkurang 4 SKS dari semester lalu.

Semoga rencana yang sudah saya susun terealisasi. Target mirip Nanto. Amiiin.