Sesi Ngobrol Santai Bersama Salah Satu Pengajar Muda

Kemaren, ketika melihat lini masa di twitter bahwa rekan @tarabaskara sedang bersama @adipersada di HQ Starqle saya jadi tertarik untuk berkunjung,untuk bertemu rekan Bayu, yang sudah satu tahun ini menjadi pengajar muda dalam gerakan Indonesia Mengajar di daerah Bibinoi.

Setelah hujan deras yang agak cukup lama reda nya, saya pergi makan sebentar bersama tim NoLimit di Koboi dan setelahnya bersama @aqsath menyambangi kantor Starqle. Disana barulah ketemu Bayu, yang tampak agak kurusan sedang berbincang. Setelah bersalaman sebentar saya pun mendengar pengalaman pak cik gu Bayu selama satu mengajar di desa Bibinoi.

Banyak hal yang Bayu ceritakan, sebagian sudah saya ketahui melalui postingan blog nya di adipersada.wordpress.com. Namun mendengar langsung, dari orang yang mengalami kejadian tersebut, sensasinya tentu berbeda. Sesekali suara Bayu bergetar ketika menceritakan bagian yang mungkin punya efek emosional terhadap dirinya. Dari cerita Bayu, jarak Bandung ke tempat ia mengajar sepertinya jauh sekali. Dari cerita Bayu , saya mendapatkan gambaran kondisi pendidikan , terutama tingkat Dasar di Bibinoi. Dari cerita Bayu, saya merasakan kesulitan yang luar biasa yang ia hadapi selama mengajar, dan bagaimana ia mampu menyelesaikan satu per satu permasalahan tersebut. Dari cerita Bayu, saya mengetahui sulitnya menjadi seorang guru sekaligus role model di suatu daerah yang sama sekali baru. Dari cerita Bayu, saya mendapatkan rasa kebanggaan seorang guru, ketika salah satu muridnya mendapatkan prestasi yang baik. Dari cerita Bayu, saya tahu tidak selamanya orang terdekat kita mendukung apa yang kita lakukan. Dari cerita Bayu, saya tahu anak-anak lebih takut tengkorak dan menginginkan bintang, yang diasosiasikan sebagai pencapaian yang baik. Dari cerita Bayu, saya mendengar banyak hal,hal yang menyenangkan, menginspirasi dan membanggakan.

Terus terang saya salut dengan Bayu dan rekan-rekan pengajar muda lainnya. Bagaimana mereka mengambil keputusan yang menurut saya sangat besar dalam hidupnya. Saya setuju dengan kata-kata Pak Anies dalam ceramahnya di TEDxJakarta yang saya tonton melalui video : kehadiran para pengajar muda ini membuktikan ibu kita masih melahirkan Pejuang.

3 thoughts on “Sesi Ngobrol Santai Bersama Salah Satu Pengajar Muda

  1. Mau ikutan sharing juga. Beberapa hari yang lalu, saya ikutan temen saya untuk mengajar di salah satu LSM di Bandung. Teman saya ini sudah jadi volunteer mengajar di LSM tersebut kurang lebih 1 tahun & berhasil mengajak beberapa temannya untuk ikutan mengajar disana juga.

    Singkat cerita, saya yang ikutan mengajar mendapat pembelajaran baru. Anak2 tersebut kelas 3SD & yang mebuat sy sedih adalah mereka masih belum lancar membaca & menulis. Apalagi mengenal angka. Untuk latar belakang keluarga, dr keluarga yg kurang mampu. Yg kata teman saya, ad beberapa anak yg orangtua-nya lbh setuju anaknya mengamen drpda dapat “les” tambahan.

    Setelah sesi selesai, sy sharing2 dgn pengajar yg sudah lama terlibat disitu. Inti cerita, benar yg Bung Pudja tulis diatas, “kehadiran para pengajar muda ini membuktikan ibu kita masih melahirkan Pejuang”. Jika kita belum mendapat kesempatan untuk mengabdi di daerah sprti pengajar muda lainnya, mungkin bsa dimulai dr daerah sekitar. Jujur saja, sy waktu itu malu sendiri lho. Masih egois mikir diri sendiri, tp baru tersadar klo di sekitar sy terutama anak2 calon penerus bangsa masih bnyak yg butuh bantuan. Selain itu, sosok anak2 tersebut mau jd gmna nantinya, peran seorang guru itu sangat berarti. Jd makin salut sm teman2 yang membuat kontribusi besar untuk pendidikan πŸ™‚

Leave a comment