Disiplin dalam Fleksibilitas Waktu Kerja

Kemaren saya sempat post tentang Time Freedom. Poin pentingnya adalah bagaimana dengan keadaan sekarang, kita bisa memiliki kebebasan untuk mengatur waktu bekerja. Ketika saya baru lulus dulu, mengerjakan proyek sendiri, belum di Radya Labs, saya selalu merasa bisa bekerja semau saya,kapan dan dimana saja. Yang penting hasil akhir, proyeknya beres. Hal ini sempat terbawa ketika Radya Labs mulai memiliki kantor di Bandung. Karena Tito tidak memberikan batasan kepada saya maka saya pun sedikit kebablasan,tidak teratur untuk masuk ke kantor dan hal yang dikerjakan dikantor. Hasilnya ? Chaos.

Ternyata manusia, walaupun begitu senang dengan ketidakteraturan tetap membutuhkan keteraturan dalam hidupnya. Setidaknya itu yang saya alami. Menerapkan pola kerja yang tidak berpola membuat saya tidak memiliki timeline yang pasti untuk mengerjakan suatu project. Pernah empat hari saya tidak menyentuh kode sama sekali lalu diakhir Minggu saya kebut hingga begadang. Efeknya, sering harus tidur pagi. Efek tidur pagi adalah bangun siang pada hari yg sama dan mengalami perasaan yang aneh : “Kok waktu dihari ini sangat cepat”.

Solusinya,sementara ini yang sedang saya jalani,adalah memberi kepastian, setiap harinya minimal x jam diharbiskan untuk bekerja. Untuk saat ini x saya bernilai 5-12 jam,tergantung kondisi dan situasi. Saya tetap bisa datang kapan saya ke kantor, atau pulang jam berapa saja. Tapi tetap mencoba untuk disiplin, bahwa minimal 5 jam sehari pada hari kerja dihabiskan untuk hal yang produktif. Produktif itu tricky. Kadang dihabiskan untuk membuat dokumen proposal, kadang untuk koding dan kadang untuk rapat. Akhir-akhir ini, saya lebih concern ke kegiatan quality assurance untuk aplikasi-aplikasi yang kita kerjakan. Dengan pola ini, walaupun ditengah-tengah kantor misalnya saya ingin pergi ke kampus atau nonton film di bioskop, hal ini tidak mempengaruhi pekerjaan, karena sisa waktu akan dilanjutkan setelah kegiatan tersebut.

Dengan pola seperti ini, dirasakan peningkatan signifikan terutama mengenai keteraturan dalam timeline pekerjaan. Saya bisa mendistribusikan pekerjaan-pekerjaan dan tidak menumpuk diakhir minggu. Dan setiap harinya saya masih punya waktu untuk bersantai, membaca blog atau nonton serial.

One thought on “Disiplin dalam Fleksibilitas Waktu Kerja

Leave a comment